Terima Kasih Atas Kunjungannya Mohon
Mohon Tinggalkan komentar dan Saran Anda sebagai bentuk semangat buat terus berbagi tentang akuntansi

Jumat, 30 September 2011

spss 18.00 full version



  Setelah saya mencoba mencari  software spss 18.00 yang gratis, tapi full version akhirnya saya bisa menemukannya dengan bantuan om google. Spss ini saya gunakan untuk membantu saya dalam menyelesaikan study sarjana saya berkat spss ini, karena mengejar target untuk dapat menyelesaikan study saya dalam 3 tahun maka memaksa saya untuk berpacu dan belajar sps secara otodidak dengan bantuan buku panduan.
   Buku panduan untuk memakai spss 18 akan saya sharing selanjutnya setelah materi artikel ini karena masih dalam tahap pengeditan saya untuk di upload ke blog meski panduan ini bukan saya yang buat tapi panduan ini begitu berarti bagi saya.
   SPSS diakuisisi oleh IBM, dengan nama baru IBM SPSS, versi terbaru ini dinamakan PASW Statistics 18. Akuisisi IBM menunjukkan kepopuleran dan kemapanan SPSS sebagai program statistik papan atas dunia. Kemajuan teknologi informasi, khususnya pengembangan software seperti SPSS, memang telah menyebabkan pengolahan data statistik menjadi lebih cepat dan mudah, tanpa mengurangi ketepatan hasil outputnya.

Ukuran file ini ga begitu besar kok cuma 308,22 MB
Read More...

Aplikasi Excel Buat Akuntansi

bagi yang masih bingung dalam memakai software akuntansi seperti Jamparing, Myob, Accurate dan lain - lain. saya menyarankan kalian mencoba sedikit cara dalam membuat sistem pencatatan akuntansi yang lebih sederhana kalian bisa memanfaatkan fungsi  - fungsi dalam microsoft excel  dalam pencatatan akuntansi disini saya hanya ingin menawarkan excel yang telah saya dapat dari sebuah buku semoga bisa membantu tapi mungking untuk menjalankan anda harus sudah mengetahui saldo normal karena kesalahan dalam menjurnal transaksi akan membuat hasilnya tidak balance, tapi pada excel akuntansi yang saya tawarkan anda bisa melihat apa hasilnya balance atau tidak, serta setiap sheet dalam excel telah terintegrasi satu sama lain dari chart of account hingga neraca semua telah saya masukkan rumus anda tinggal menginput akun serta transasksi, tapi jika anda tidak ppunya dasar akuntansi mungking akan sulit menjalankan ini.

semoga aplikasi ini bisa membantu anda semua silahkan download aplikasinya disini Read More...

Selasa, 27 September 2011

Peluang Kerja Akuntansi dan Sedikit Tips Belajar Mudah Akuntansi

Akuntansi merupakan jurusan yang memiliki potensi peluang kerja yang sangat luas, mengapa demikian? karena kita tahu bahwa setiap perusahaan atau kantor mau yang kecil maupun besar membutuhkan akuntan untuk menangani masalah keuangannya. Saya pribadi seh memilih jurusan ini karena peluang gawenya begitu besar, gw bisa ngelamar di mana ja yang gw mau. Kita bisa kerja di Bank, di Rumah sakit, di Kantor Perpajakan, di Perusahaan2 tertentu, and others. Memang jurusan ini sangat susah (Pribadi saya), mengapa? karena untuk memahaminya membutuhkan logika, konsentrasi yang kuat dan akurat. Kalau logika dan konsentrasi kita kuat, sudah pasti kita memahaminya.

Kalian yang mengambil jurusan accounting, mau mengambil konsentrasi apa? kalau saya seh mau ngambil perpajakan, karena duitnya kenceng tuh...he7, tapi saya mampu nggak yah? semua orang pasti bisa asalkan kita mau niat untuk menjalankannya dan berusaha dan terus berusaha belajar dan belajar samapai titik maksimal. Saya mengharap doa pembaca blog saya ini agar saya bisa menjadi accounting yang profesional dan dinamis. Begitu pun dengan saya, saya juga akan mendoakan kalian supaya bisa menjadi akuntan yang profesional.

Sedikit tips belajar mudah memahami akuntansi dari saya, sebagai berikut:
  1. Kalau sedang belajar/kuliah anda jangan melamun, apalagi ngelamunin yang ngeres2. Bisa2 konsentrasi Anda bisa buyar, dan materi yang diberikan guru/dosen tidak akan masuk sama sekali. Percaya deh! (kunci utamanya pada saat belajar/kuliah full konsentrasi).
  2. Pada saat belajar/kuliah usahakan sebelumnya Anda tidak makan yang terlalu banyak, karena Anda akan mengantuk, akhirnya Anda tidur deh.......
  3. Pada saat guru/dosen menerangkan usahakan memperhatikan dahulu sebelum menulis/mencatat, karena dengan Anda memperhatikan dan mendengarnya materi akan jauh lebih masuk.
  4. Setelah tahap keempat Anda coba evalusi materi yang telah disampaikan oleh guru/dosen Anda, terus intensif yah....
  5. Karena Akuntansi itu sulit dan membutuhkan konsentrasi dan logika yang tinggi, Anda harus sering latihan soal dirumah, diskusi antar teman, (coba anda kerjakan soal akuntansi pada buku Anda). Setiap hari rutin minimal 2 jam/hari.okey!
  6. Sebaiknya dalam menyelesaikan tugas akuntansi alangkah baiknya jika anda mengaplikasikan soal akuntansi dengan pikiran penuh berandai-berandai contohnya begini misalkan soalnya coba anda jurnal transaksi di setor uang kas ke bank sebesar 1.500.000 jadi jika anda berpikir dengan beranda- andai uang yang kas di kas ada 1.500.000 tapi uang itu akan di setor ke bank berarti jumlah rekening di bank bertambah di donk sedangkan uang kas saya akan berkurang 1.500.000 jadi jurnalnya. debet= bank 1.500.000 dan kredit= kas 1.500.000
Saya juga mau berlatih terus dengan soal2 yang ada, supaya mendaptkan nilai "A" . Semoga tips dari saya ini berguna untuk Anda!. Read More...

Tujuan Manajemen Keuangan

Agar lebih mudah memahami tujuan manajemen keuangan, perlu terlebih dahulu diingat kembali tentang pengertian manajemen keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang barkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Fungsi utama seorang manajer keuangan yaitu meliputi: pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pembelanjaan, dan kebijakan deviden.
Fungsi pertama menyangkut tentang keputusan alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan kata lain, investasi yang mana yang paling baik bagi perusahaan . Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokan ke dalam investasi jangka pendek seperti misalnya investasi kas, persediaan, piutang, dan surat berharga maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gudang, tanah, perlatan produksi, kendaraand dan aktiva tetap lainnya. Manajer keuangan bertanggung jawab menentukan perimbangan yang optimal setiap jenis asset perusahaan.
Kedua, manajer keuangan berfungsi sebagai pengambil keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi. Keputusan pembelanjaan ini menjawab berbagai pertanyaan penting seperti bagaimana pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal?, bagaimana memperoleh kebutuhan dana untuk investasi yang efisien?, apakah perusahaan harus memakai modal asing atau sendiri?, dll
Fungsi ketiga seorang manajer keuangan adalah kebijakan deviden. Hingga saat ini masih timbul pendapat bahwa fungsi ketiga ini merupakan bagian dari fungsi kedua. Memang pada prinsipnya kebijakan deviden ini menyangkut tentang keputusan apakah laba diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden kas dan pembelian saham kembali atau laba tersebut sebaiknya ditahan dalam bentuk laba dtahan guna pembelanjaan investasi dimasa mendatang. Read More...

Apa itu sistem informasi manajemen (SIM) ?

Sebelum dijelaskan pengertian (SIM) Sistem Informasi Manajemen, akan dijelaskan dahulu apa itu informasi, yaitu salah satu jenis utama sumber daya yang disediakan bagi manajer. Informasi dapat dekelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh.
  1. Bisnis telah menjadi semakin komples
  2. Perkembangan komputer yang semakin maju dan canggih
Output informasi dari komputer digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta orang-orang dan organisasi2 dalam lingkungan perusahaan. Manajer berada pada semua tingkat organisasional perusahaan, dan dalam semua area fungsional. Manajer melaksanakan berbagai fungsi dan peran, dan untuk berhasil, manjer perlu memerlukan keahlian dalam berkomunikasi dan pemecahan masalah. Manajer perlu mengerti komputer (computer literate), tetapi yang lebih penting, mereka perlu mengerti informasi (information literate).
Jadi pengetian sistem informasi manajemen itu sendiri adalah “suatu kumpulan elemen2 yang berupa prosedur2 yang menggunakan sumber daya untuk menyediakan suatu informasi kepada para manajer, dan pihak yang membutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan tertentu demi mencapai tujuan”. Read More...

Istilah-istilah penting akuntansi (bagian 2)

- Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pajak antarperiode (assest and liability method of interperiod tax allocation)
- Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
- Tarif pajak efektif (effective tax rate)
- Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
- Alokasi pajak antarperiode (interperiod tex allocation)
- Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
- Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
- Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
- Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
- Perbedaan temporer (temporary differences)
- Penyisihan penilaian(valuation allowance)
- Akumulasi kewajiban imbalan (accumulated benefit obligation-ABO)
- Beban pensiun periodik bersih (net periodic pension expense)
- Biaya jasa (service cost)
- Biaya jasa lalu (prior service cost)
- Biaya pensiun dibayar dimuka/masih harus dibayar (prepaid/accured pension cost)
- Biaya pensiun yang ditangghkan (deferred pension cost)
- Dana pensiun (pension fund)
- Keuntungan atau kerugian pensiun (pension gain or loss)
- Keuntungan atau kerugian pensiun bersih yang belum diakui (unreconized net pension gain or loss)
- Kewajiban pensiun minimum (minimum pension liability)
- Kewajiban pensiun tambahan (additional pension liability)
- Imbalan pascapensiun selai pensiun (postretirement benefit other then pensions)
- Imbalan yang sudah menjadi hak (vested benefits)
- Nilai dana pensiun yang terkait pasar (market-ralated value of the pension fund)
- Nilai sekrang aktuarial (actuarial present value)
- Nialai wajar dana pensiun (fair value of the pension fund)
- Kurtailmen (penciutan) dalam program pensiun (curtailment of the a pension plan)
- Penyelesaian program pensiun (settlement of a pension plan)
- Periode jasa yang diharapkan (expected service period)
- Program pensiun (pension plan)
- Program pensiun dan kontribusi (iuran) pekerja (contributory pension plan)
- Program pensiun iuran pasti (difined contribution pension plans)
- Program pensiun imbalan pasti (difined benefit pension plans)
- Program pensiun pemberi kerja tunggal (single-employer pension plans)
- Program pensiun tanpa kontribusi (iuran) pekerja (noncontibutory pension plans)
- Proyeksi kewajiban imbalan (protected benefit obligation-PBO)
- Tanggal memenuhi syarat penuh (full eligibility date)
- Tingkat bungan penyelesaian (settlement interest rate)
- Tingkat pengembalian aktual dari dana pensiun (actual return on the pension fund)
- Tingkat pengembalian yang diharapkan dari dana pensiun (expected return ofn the pension fund)
Read More...

Istilah-istilah penting akuntansi (bagian 1)

Aktiva operasi tidak lancar (noncurrent operating assets)
Aktiva tak berwujud (intangible assets)
Biaya pengembangan software (software development cost)
Biaya yang di kapitalisasi (capitalized assets)
Goodwill
Goodwill negatif (negative goodwill)
Kelayakan teknologi (technological feasibility)
Kewajiban penghentian aktiva(asset retirement obligation)
Komponen(component)
Metode biaya penuh (full cost method)
Metode pembelian(purchase method)
Metode usaha yang berhasil (successful effors method)
Pembaruan (ranewals)
Pembelian secara paket (basket purchase)
Pemeliharan (maintenance)
Penambahan (additions)
Penelitian (reseach)
Penelitian dan pengembangan (reseach and development)
Penemuan (discovery)
Pengembangan (development)
Penggantian (replacement)
Perbaikan (repair)
Rasio perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover ration)
Sewa guna usaha koperasi (operating lease)
Sewa guna usaha modal (capital lease)
Sumbangan (donation)
Aktiva sejenis (smilar asset)
Aktiva tidak sejenis (dissimilar assets)
Amortisasi (amortization)
Deplesi (depletion)
Kerugian (loss)
Kerugian yang diindikasikan (indicated loss)
Keuntungan (gain)
Keuntungan ditangguhkan (deferred gain)
Nilai buku (book value)
Nilai residu/sisa (residual/salvage value)
Penurunan nilai (impairment)
Penyusutan garis luruh (straight line depreciation)
Penyusutan yang dipercepat (accelerated depreciation)
Penyusutan (depreciation)
Penyusutan faktor pemakaian (use-factor depreciation)
Penyusutan faktor waktu (time-factor depreciation)
Penyusutan gabungan (composite depreciation)
Penyusutan jam sisa(service-hours depreciation)
Penyusutan jumlah angka tahun (sum-of-the years-digit depreciation)
Penyusutan jumlah unit produksi (productive-output-depreciation)
Penyusutan kelompok (group depreciation)
Penyusutan per uni (uni depreciation)
Penyusutan saldo menurun (declining balance depreciation)
Penyusutan saldo menurun ganda (double-declining-balance-depreciatoin)
Sumber daya alam (natrual resources)
Anak perusahaan (subsidiary company).
Kendali (control)
Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statement)
Metode ekuitas (equity method)
Pengaruh signifikan (significant influence)
Induk perusahaan (parent company)
Efek ekuitas (equity securies)
Efek motede ekuitas (equity method method securities)
Efek hutang (debt securities)
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)

Opsi pembelian murah (bargain purchase option)
Opsi pembaharuan murah (bargain renewal option)
Sewa guna usaha modal (capital lease)
Sewa guna usaha pendanaan langsung (direct financing lease)
Biaya pelaksanaan (executory costs)
Nilai sisa atau nilai residu yang dijamin (guaranteed residual value)
Tingkat bunga implisit (implisit interest rate)
Tingkat bunga meningkat atau inkremental (incremental interest rate)
Biaya langsung awal (initial direct cost)
Sewa guna usaha (lease)
Masa sewa guna usaha (lease term)
Penggunaan aktiva sewa guna usaha (lease)
Pemilik aktiva sewa guna usaha (leasor)
Pembayaran minimum sewa guna usaha (minium lease payment)
Tidak dapat dibatalkan (noncancelable)
Sewa guna usaha penjualan (sales-type leases)
Nilai sisa atau nilai residu yang tidak dijamin (unguaranteed residual value)
Penjualan dan penyewaan kembali (sale-leaseback)
Metode aktiva dan kewajiban untuk alokasi pejak antarperiode (assets and liability method of interperiod tax allocation)
Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences)
Tarif pajak efektif (effective tax rate)
Laba akuntansi atau laba keuangan (financial income)
Alokasi pajak antarperiod (interperiod tax allocation)
Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryback)
Rugi operasi bersih (net operating loss [NOL] carryforward)
Perbedaan permanen atau beda tetap (permanent differences)
Laba kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
Perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences)
Perbedaan temporer (temporary differences)
Penyisihan penilaian (valuation allowance)
Read More...

Kelompok-kelompok Dalam Neraca

Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, bahwa di dalam neraca tersaji jumlah asset baik asset lancar maupun tidak lancar, setelah itu hutang jangka panjang & pendek, dan tentunya ekuitas atau modal. Baiklah untuk mempermudah pemahaman kita semua akan dijelaskan secara singkat, padat dan jelas, berikut :

Aktiva Lancar


Aktiva lancar merupakan suatu komponen dalam neraca yang tidak lain berisi harta perusahaan yang dapat diharapkan bisa dikonversikan menjadi uang kas dalam kurun kurang dari satu tahun atau satu siklus bisnis perusahaan. Perkiraan yang dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar adalah:

- Kas atau ekuivalen kas yaitu terdiri dari uang kas di brankas perusahaan, rekening koran, deposito, dan lainnya.

- Surat berharga yaitu termasuk di sini investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga seperti saham yang dapat diperjualbelikan seketika, surat pengakuan hutang, obligasi, dan lain-lain yang dapat diperjualbelikan.

- Piutang yaitu dimana suatu perusahaan mempunyai hak untuk menagih utangnya kepada pihak lain yang berhutang, piutang ini dapat direalisasikan menjadi kas jika sudah ada pembayaran atau menjual piutang kepada orang lain.

- Persediaan yaitu biasanya merupakan harta lancar yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi kas lewat penjualan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku atau barang setengah jadi akan berubah menjadi kas lewat serangkaian produksi tambahan, yaitu barang jadi -> dijual -> Piutang/kas -> dibayar (jika piutang) -> Menjadi kas.

- Biaya dibayar dimuka maksudnya perkiraan ini diletakan sebagai aktiva lancar karena dianggap sebagai harta perusahaan yang diserahkan pada pihak lain dan dapat diambil seketika. Contohnya, perusahaan membayar sewa kantor untuk 3 tahun, pada saat neraca disusun sewa baru berjalan 5 bulan, maka biaya sewa 2,5 tahun adalah biaya dibayar dimuka.

- Aktiva lancar lainnya yaitu aktiva yang memiliki kriteria aktiva lancar namun jumlahnya sangat kecil.

Properti dan Perlengkapan

Maksud dari komponen atau kelompok
aktiva ini adalah harta tetap perusahaan berupa mesin, rumah, kantor, gedung, alat-alat kantor. Untuk perlengkapan biasanya masuk kedalam aktiva lancar, karena biasanya perlengkapan masa usia gunanya kurang dari satu tahun. Untuk aktiva tetap sendiri usia gunanya adalah lebih dari satu tahun seperti mesin, gedung, tanah, dll. Dan perlu diingat bila aktiva tetap ini dimaksudkan untuk dijual kembali maka akan digolongkan kedalam kelompok aktiva lancar.

Aktiva tidak berwujud
Mendengar namanya saja sudah pasti aktiva ini tidak memiliki fisik alias tidak bisa dilihat, aktiva seperti ini memang ada seperti hak paten, hak royalti, atau hak lainnya.

Utang Lancar


Utang lancar adalah kelompok utang yang berisi tagihan yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Dengan kata lain, bila perusahaan memiliki utang yang dicicil dalam jangka waktu 10 tahun maka cicilan yang akan jatuh tempo untuk tahun tersebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.

- Utang jangka pendek -> Merupakan bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo.

- Utang dagang -> Berupa utang pembelian bahan baku, bahan pembantu atau utang lain dalam rangka proses produksi dan jasa.

- Biaya yang dicadangkan -> Merupakan manfaat yang sudah dinikmati perusahaan naum belum ditagih oleh pihak lain, akan tetapi ketika ditagih maka harus dibayar segera. Misalnya, pemakaian listrik dan telepon yang baru akan ditagih pada bulan yang akan datang. Pada tanggal neraca disusun perkiraan penggunaan tersebut harus dibukukan sebagai biaya yangn dicadangkan.

- Utang pajak -> ini merupakan utang pajak kepada pemerintah yang harus dilunasi selama tahun berjalan.

Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang jatuh tempo bukan pada tahun berjalan. Porsi yang akan jatuh tempo pada tahun berjalan harus dipindahkan ke kelompok utang lancar.

Modal
Modal merupakan kelompok yang berisi klaim dari pemilik terhadap perusahaan. Biasanya pada urutan pertama sajikan saham pemilik. Berikutnya adalah agio saham (harga jual saham di atas harga nominal) atau additional paid in capital.
Read More...

TEORI BEHAVIORISME DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAAN

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia sebagai mahluk Allah SWT adalah mahluk yang amat berbahagia. Itu dikarenakan Allah SWT menganugerahkan segudang kelebihan yang tidak ada dalam dalam mahluk lainnya. Jika manusia mempunyai jenis kelamin, maka malaikat Jibril-misalnya, sang penyampai wahyu kepada Nabi tidak mempunyai jenis kelamin. Manusia dapat menciptakan tekhnologi yang baru dari waktu ke waktu, maka yang dapat dilakukan burung hanya bisa membuat sarang yang sama dari jaman nenek moyangnya hingga esok kiamat. Seekor serigala dapat bebas memakan binatang lain dalam rangka mengisi perutnya, berbeda manusia yang harus bekerja dan berusaha untuk memperoleh makanan, walaupun disisi lain ada yang sama sifatnya dengan serigala. Tuhan yang telah menciptakan kita adalah sangat Maha Pengasih, dan Maha Penyayang karena menciptakan manusia sebagai mahluk yang berbeda dengan mahluk lain yang telah diciptakan-Nya. Itulah nilai-nilai kemanusiaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita.

Pendidikan merupakan elemen penting dalam bagian diri mahluk yang bernama manusia tersebut. Itu dikarenakan pendidikan dapat membantu masyarakat mencapai dalam keadaan yang positif. Keadaan yang positif adalah dimana masyarakat dapat menjelaskan segala sesuatu dengan penjelasan-penjelasan yang ilmiah dan rasional. Selain itu juga pendidikan berfungsi menyadarkan keadaan dimana ia sekarang. Masyarakat modern kala ini dengan segala kebutuhan yang ada sangat membutuhkan pendidikan dalam rangka menciptakan tenaga yang terampil dalam bidangnya, dan pendidikan berperan penting didalamnya. Itulah pendidikan bagi manusia-mahluk Allah SWT, yang mempunyai perbedaan dengan mahluk Allah SWT lainnya.
Dalam elemen pendidikan, tersebutlah istilah-istilah antara lain peserta didik, pendidik, pendekatan pembelajaran, lembaga pendidikan, milleu, media pembelajaran, kurikulum dan masih banyak istilah pendidikan lainnya. Istilah tersebut diatas merupakan bagian penting dari pendidikan, tentunya dengan bagian dan cabangnya. Peserta didik adalah subjek utama dari pendidikan yang kelak akan membangun masyarakat kita. Dan pendidik serta lembaga pendidikan mempunyai kurikulum dan media pembelajaran dalam rangka mencapai peserta didik yang dapat membangun masyarakat sejahtera, dan sentosa serta diridhoi Allah SWT. Dengan nilai-nilai kemanusiaan itulah yang berperan penting dalam membangun masyarakat tersebut.
Telah dijelaskan diatas bahwasannya istilah pendidikan mempunyai banyak ragam dan macamnya. Dari banyak macam dan ragam tersebut, ada sebagian yang sangat menjunjung tinggi harkat kemanusiaan itu sendiri. Pada kali ini istilah yang bisa dikatakan berpengaruh dalam pembelajaran dan hasilnya demi terwujudnya masyarakat yang positif. Pendekatan pembelajaran Behaviorisme adalah salah satunya. Pada pembahasan makalah ini akan dikupas mengenai hal itu.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar Behaviorisme ini adalah Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dan menganggap bahwa manusia adalah mahluk pasif yang dikuasai oleh situasi. Dari teori ini yang paling ditekankan adalah mengenai respon dan stimulus. Jika dalam sebuah pembelajaran di kelas, maka seorang pendidik memberikan sebuah stimulus berupa nilai-nilai dari apa yang akan disampaikan. Setelah pendidik memberikan stimulus kepada peserta didik, maka yang akan terjadi adalah respon dari peserta didik tersebut. Dengan proses tersebut dapat terlihat hasil yang didapatkan melalui perilaku pada diri peserta didik yang tampak oleh pendidik.
Misalnya jika kita memberikan stimulus sebuah gambar yang berwarna merah itu wortel, tomat, dan cabe. Jika peserta didik pasif, maka yang terjadi hanya stimulus dan respon berjalan satu kali. Berbeda halnya dengan peserta didik yang aktif, stimulus tersebut diteruskan dengan mengajukan pertanyaan lainnya yang berhubungan dengan warna merah tersebut ataupun mengenai buah-buahan lainnya.
Maupun ciri-ciri yang ada dalam teori ini adalah :
1. Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil
2. Bersifat mekanistis
3. Menekankan peranan lingkungan
4. Mementingkan pembentukan reaksi atau respon
5. Menekankan pentingnya latihan.

B. Thorndike, tokoh pertama dari teori behavioristik
Salah satu tokoh yang terkenal dari teori ini adalah Thorndike (1874 – 1949). Thorndike melakukan penelitian terhadap binatang berlaku pula pada manusia yang disebut trial and error. Dengan adanya interaksi dalam teori ini adalah stimulus dan respon maka disebut dengan connectionism.
Thorndike juga mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam belajar yaitu :
1. Law of readiness, belajar akan berhasil apabila individu tersebut mempunyai kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut.
2. Law of exercise, belajar akan berhasil jika pelajaran itu dilakukan secara berulang dengan latihan-latihan
3. Law of effect, belajar akan bersemangat jika hadiah atau hasil yang akan didapat itu mendapat keuntungan atau mempunyai daya manfaat bagi peserta didik.
Selain itu juga Thorndike memandang bahwa yang menjadi dasar terjadinya belajar adalah adanya asosiasi antara kesan panca indera (sense of impression) dengan dorongan yang muncul untuk bertindak (impuls to action). Ini artinya, toeri behaviorisme yang lebih dikenal dengan nama contemporary behaviorist ini memandang bahwa belajar akan terjadi pada diri anak, jika anak mempunyai ketertarikan terhadap masalah yang dihadapi. Siswa dalam konteks ini dihadapkan pada sikap untuk dapat memilih respons yang tepat dari berbagai respons yang mungin bisa dilakukan. Toeri ini menggambarkan bahwa tingkah laku siswa dikontrol oleh kemungkinan mendapat hadiah external atau reinforcement yang ada hubungannya antara respons tingkah laku dengan pengaruh hadiah.
Bagi guru yang setuju dengan teori behaviorisme ini mengasumsikan bahwa tingkah laku siswa pada hakikatnya merupakan suatu respons terhadap lingkungan yang lalu dan sekarang, dan semua tingkah laku yang dipelajari. Mencermati asumsi ini, apa sebenarnya tugas utama guru? Yakni, bagaimana guru mampu menciptakan lingkungan belajar (lingkungan kelas atau sekolah) pada diri siswa yang dapat memungkinkan terjadinya penguatan (reinforcement) bagi siswa. Lingkungan yang dimaksud di sini bisa berupa benda, orang atau situasi tertentu yang semuanya dapat berdampak pada munculnya tingkah laku anak yang dimaksud. Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut :







Mencermati paparan gambar di atas, dapat dipahami bahwa siswa yang memiliki perangai suka mengganggu (Jawa : usil) terhadap temannya pada setiap waktu (dan teman tersebut juga bersikap kooperatif mau menanggapi obrolan dia, sehingga lingkungan bersifat kondusif atau memberikan penguatan), maka kondisi semacam ini menjadikan siswa tersebut memiliki sikap untuk senantiasa berperilaku sebagai pengacau. Sebaliknya, pada contoh B, karena lingkungan tidak memberikan penguatan (reinforcement) terhadap sikap atau tingkah laku siswa (sehingga dia bersikap suka), kondisi semacam ini menjadikan siswa berperilaku sebagai seorang pendiam. Sedangkan pada contoh C, siswa yang berada dalam lingkungan berupa ketersediaan sumber belajar (berupa buku, majalah, komputer dan sejenisnya, sehingga hal ini memberikan penguatan pada diri siswa), maka hal ini menjadikan siswa paham, mengerti dan terampil dalam menggunakan sumber belajar terebut).
Dalam konteks ini bahwa ada 3 keadaan yang mungkin terjadi :
1. Jika suatu unit konduksi sudah siap untuk berkonduksi, maka konduksi dengan unit tersebut akan membawa kepuasan.
2. Jika suatu unit konduksi sudah siap untuk berkonduksi, tetapi tidak berkonduksi, maka akan menimbulkan ketidakpuasan.
3. Jika suatu unit konduksi yang tidak siap berkonduksi dipaksakan untuk berkonduksi, maka konduksi itu akan menimbulkan ketidakpuasan.
Proses belajar pada diri siswa akan terjadi jika si anak berada dalam kondisi siap untuk belajar (berinteraksi dengan lingkungan). Di antara indikator anak dalam kondisi siap belajar adalah :
1. Anak dapat mengerti dan memahami orang lain (guru, teman, dan orang lain yang ada di sekolah). Dalam kondisi seperti ini, anak tidak akan merasa asing, atau tidak punya teman untuk meminta tolong, sebagaimana jika dia berada di rumah dekat dengan orang tuanya.
2. Anak berani mengutarakan apa yang ada dalam benak pikiran atau keinginannya (karena ada orang yang akan melindungi dan melayaninya, misalnya mau kencing ke belakang, tidak punya alat tulis, bukunya ketinggalan, dan sejenisnya)
3. Anak dapat memahami dan mampu melakukan apa yang diperintahkan atau diajarkan oleh gurunya.
Hukum latihan ini mengandung 2 macam hukum, yaitu 1) low of use, yaitu hubungan akan menjadi bertambah kuat jika ada latihan, dan 2) low of disuse, yaitu hubungan akan menjadi melemah atau terlupakan kalau latihan dihentikan. Hukum ini mengandung makna bahwa proses belajar pada diri anak (terampil jika diminta mempraktikkan, dapat menjelaskan ketika ditanya, karena si anak sering berlatih uji keterampilan atau senantiasa membaca), akan berhasil atau tidak berhasil sangat ditentukan oleh seberapa banyak dan efektif latihan yang diterima.
Semakin sering dan banyak siswa melakukan latihan, akhirnya dia akan terampil melakukannya. Semakin sering siswa membaca atau mengulangi materi yang dipelajari, maka anak akan menjadi semakin tahu dan paham. Sedangkan hukum hasil ini mengisyaratkan bahwa makin kuat dan atau makin lemahnya suatu hubungan sebagai akibat dari hasil respons yang dilakukan. Ini artinya hadiah yang diterima anak atau prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih, akan berakibat diulanginya atau dilanjutkannya respons atau perbuatan dimaksud. Sebabnya, adalah karena apa yang ia lakukan dipahami sehingga akan dapat membawa hadiah atau membawa keberhasilan.

C. Teori Behavioristik, bagian dari penjunjungan harkat manusia
Dari pengertian diatas bahwasannya teori behavioristik menekankan pada stimulus dan respon yang dibantu dengan indera yang dimilikinya. Bila seorang pendidik mempunyai perasaan yang dapat dikatakan bermoral terhadap proses pendidikan, maka kegiatan pembelajaran akan berlangsung dengan lancar dan memenuhi tujuan pendidikan itu sendiri. Namun dalam proses pendidikan di sekolah, yang menjadi faktor terpenting bukan hanya sekedar seorang guru melainkan seorang murid juga mempunyai peran yang sama dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Sebagai contoh, seorang guru memberikan stimulus kepada murid untuk menulis arab dari huruf alif hingga ya, dan murid pun merespon dengan baik lalu mematuhinya. Jika seorang murid yang kreatif, maka akan bertanya huruf arab itu asalnya seperti apa dan dari mana maka seorang guru hendaknya memberikan pengarahan dengan jalan memberikan stimulus berkelanjutan dari stimulus pertama-menulis huruf hijaiyah, hingga proses yang dilalui sesuai dengan yang direncanakan.
Itulah proses pembelajaran yang diharapkan bisa diterapkan di Indonesia. Sehingga pendidikan dapat mengantarkan manusia untuk mengenal dan mengembangkan potensinya, bukankah pendidikan pula yang dapat mengangkat manusia menjadi insan yang bermartabat , beriman, peka terhadap permasalahan sosial dan menjunjung nilai-nilai moral.

BAB III
PENUTUP

Dalam pergaulan masyarakat dewasa ini pendidikan menjadi hal yang terpenting, entah itu untuk pembagiaan kerja maupun membentuk masyarakat yang positif. Namun untuk mencapainya kita harus mempunyai formulasi dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Salah satunya adalah dengan mengembangkan teori-teori yang ada dan dikontekskan dengan masa sekarang. Dan teori tersebut adalah teori belajar yang dikembangkan oleh Thorndike. Teori yang menekankan pada fungsi indera yang berada dalam diri manusia itu sendiri. Indera ini diberi stimulus lalu direspon oleh peserta didik.
Dalam hubungannya dengan nilai-nilai kemanusiaan, teori behavioristik ini menekankan pentingnya stimulus dan respon. Jika peserta didik mempunyai penalaran yang cukup, maka yang terjadi adalah stimulus berkelanjutan yang bisa dikatakan menjadi proses pendidikan sebenarnya. Dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan tersebut, seorang murid dapat dikatakan seorang manusia yang bukan hanya memiliki indera saja melainkan tetapi juga otak, akal, dan perasaan yang tentu saja dapat mengembangkan pendidikan. Sedang tujuan pendidikan adalah bagian dari tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Daftar Pustaka

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Problematikan Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik diakses pada 24 Desember 2010
http://www.ump.ac.id/jurnal/khazanah%20pendidikan/vol1mar2009.pdf diakses pada 20 Desember 2010
http://kismis.fileave.com/KISMIS3.pdf diakses pada 4 Desember 2010 Read More...

perbedaan akuntansi perbankan dan akuntansi umum

Perbedaan keuangan dengan akuntansi seringkali sulit dipahami—bahkan oleh orang keuangan itu sendiri. Jika ada yang berpikir keuangan sama dengan akuntansi (accounting), itu adalah kekeliruan. Jika ada yang berpikir keuangan sama dengan perbankan (banking), itu lebih salah salah lagi. Jika ada yang berpikir keuangan sama dengan investasi-saham-reksadana-asuransi-tabungan, itu malah lebih ngawur lagi. “Lalu yang benar?”
Akuntansi adalah akuntansi, perbankan adalah perbankan. Sedangkan investasi-saham-reksadana-asuransi-tabungan, hanya sebagian kecil saja dari bidang keuangan. Agar tidak melebar kemana-mana (dan akhirnya hanya akan membuat makin bingung), saya akan fokus di wilayah keuangan dan akuntansi saja.

Apa itu Keuangan?

Keuangan adalah ‘seni’ menggalang, mengelola dan menghasilkan uang. Jika berbicara tentang keuangan perusahaan, artinya menggalang, mengelola dan mencari uang untuk persahaan. Dan jika skupnya adalah pribadi, maka keuangan adalah menggalang, mengelola, dan menghasilkan uang untuk pribadi.
Sulit dibayangkan? Seperti sudah saya sebutkan di awal, banyak orang yang masih kesulitan dalam memahami hal ini—termasuk orang keuangan itu sendiri masih sering gagap. Bisa saya maklumi, banyak pemain di wilayah keuangan yang hanya fokus pada tugasnya masing-masing saja. Sehingga hanya orang-orang di level eksekutif yang tahu betul batasnya.
Untuk mempermudah pemahaman, definisi di awal tadi akan saya terjemahkan ke dalam ilustrasi kasus.
1. Menggalang Uang – Di dalam perusahaan, kegiatan keuangan dimulai dari menggalang uang untuk menjalankan perusahaan. Artinya mencari modal. Modal sumbernya bisa dari: pinjaman (disebut ‘debt) atau penerbitan saham yang kemudian di jual (disebut ‘equity’). Pegawai di bagian keuangan terlibat dalam aktivitas ini, antara lain: menganalisa dan memutuskan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan modal yang bersumber dari pinjaman, atau menerbitkan saham, atau campuran, untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan apa yang telah diputuskan. Aktivitas menggalang dana ini tidak hanya dilakukan pada saat perusahaan didirikan untuk pertamakalinya, melainkan juga pada saat perusahaan sudah beroperasi—pada saat perusahaan membutuhkan tambahan modal.
2. Mengelola Uang – Aktivitas berikutnya adalah mengelola uang. Mengelola uang dalam hal ini artinya: mengalokasikan uang yang telah terkumpul ke dalam opersional perusahaan—berapa yang dialokasikan untuk membeli aset (tempat usaha, gedung, mesin, instalasi, dll), berapa yang dialokasikan untuk modal kerja—disebut dengan ‘working capital’ (di simpan dalam kas, dibelanjakan barang persediaan bahan baku maupun barang jadi, digunakan untuk membayar tenaga kerja, untuk packing, ekspedisi, dll), berapa yang digunakan untuk biaya administrasi dan pemeliharaan perusahan, dan berapa yang diinvetasikan ke perusahaan lain.
3. Menghasilkan Uang – Setiap badan usaha didirikan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Itu artinya uang yang telah digalang dan dialokasikan ke dalam berbagai jenis aset dan aktivitas operasional, diharapkan akan kembali (return) dalam jumlah yang lebih besar (laba). Pegawai bagian keuangan bertugas untuk memastikan dana yang telah dialokasikan kembali dalam jumlah yang lebih besar, entah dengan menjual produk atau menjual jasa, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat menghasilkan uang kembali.
Selanjutnya uang yang telah kembali sebagian mungkin dikembalikan ke pemilik aslinya (bayar pinjaman plus bunga dan bagi dividen ke pemegang saham), dan sebagian lagi mungkin diinvetasikan (atau bahasa lumrahnya ‘diputar’) kembali ke dalam operasional perusahaan. Bagian keuangan bertugas untuk menganalisa dan memutuskan porsi yang paling bagus untuk dilakukan. Sehingga, akvitas pengalokasian dimulai lagi, lalu menghasilkan uang lagi, terus bersiklus dari waktu-ke-waktu.
Masing-masing dari ketiga aktivitas keuangan ini terdiri dari 3 fase aktivitas, yaitu:
  • Mengavaluasi (assessing) – Termasuk dalam aktivitas ini adalah menginventarisasi dan melakukan analisa-analisa, untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan saat ini—baik faktor yang ada di dalam persahaan itu sendiri (internal factors) maupun faktor yang ada diluar perusahaan akan tetapi berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan (external factors).
  • Merencanakan (Planning) – Data hasil evaluasi (assessment) dipergunakan untuk membuat perencanaan, termasuk penjadwalan.
  • Melaksanakan (Executing/Acting) – Selanjutnya rencana yang telah dibuat dilaksanakan atau dieksekusi.
Dari apa yang telah dialksanakan selanjutnya di evaluasi lagi, direncanakan lagi sesuai hasil evaluasi, dijalankan lagi, demikian bersiklus terus dari waktu-ke-waktu, untuk masing-masing tahapan penggalangan, pengaloaksian dan penghasilan uang.
Dari penjelasana di atas, jelas tergambar bahwa nyaris setiap orang di dalam perusahaan, sesungguhnya terlibat hal-hal yang terkait dengan keuangan—langsung maupun tak langsung. Terlibat yang saya maksudkan di sini adalah: melakukan aktivitas yang berimplikasi atau berkontribusi terhadap masalah keuangan. Mulai dari office boy, satpam hingga level eksekutif.
Hanya saja, ada petugas khusus yang menjadi pemain utama di bagian keuangan yang fungsinya adalah memastikan semua elemen dalam perusahaan melakukan aktivitas yang mengarah ke pencapian tujuan perusahaan, yaitu: keuntungan/laba.
Lalu, apa itu akuntansi?” mungkin ada yang bertanya seperti itu. Oke saya bahas sedikit mengenai akuntansi.

Apa itu Akuntansi dan Apa Hubungannya Dengan Keuangan?

Untuk mempersingkat saya akan langsung jelaskan apa itu akuntansi sekaligus kaitannya dengan keuangan. Pada dasarnya, akuntansi adalah mengelompokan (classifying), mengukur (measuring), merekam atau mencatat—dalam bahasa tehnis akuntansi disebut melakukan ‘pengakuan (recognizing)’, dan melaporkan (reporting), semua aktivitas keuangan di dalam perusahaan dari awal hingga akhir.
Saya coba ilustrasikan dalam kasus sederhana:
1. Saat Penggalangan Uang (pengumpulan modal) – Pada saat proses penggalangan uang untuk keperluan modal terjadi, pastinya dituangkan ke dalam dokumen-dokumen, entah itu berupa akad kredit atau pencetakan lembar saham. Nah pegawai di bagian akuntansi memilah-milah dokumen tersebut lalu melakukan penghitungan (measuring) berapa dana yang tersumber dari pinjaman (debt) dan berapa yang berasal dari penerbitan-dan-penjualan saham (equity). Selanjutnya melakukan pengakuan (recognizing) yang diwujudkan dengan aktivitas pencatatan ke dalam sistem keuangan (software akuntansi atau MRP) perusahaan. Dan, sekatu-waktu semua aktivitas di fase ini disajikann dalam bentuk laporan.
2. Saat Uang Dialokasikan dan Dipergunakan – Perusahaan beroperasi mempergunakan uang sesuai dengan alokasi anggaran (budget) yang telah dibuat. Proses pengalokasian dilakukan dengan mengeluarkan uang yang ada untuk berbagai keperluan: untuk pembelian aset, modal kerja, administrasi umum dan pemeliharaan. Uang yang keluar tersebut didokumentasikan, lalu dipiliah-pilah, dihitung, dicatat dan dilaporkan oleh bagian akuntansi. Demikian juga aset yang datang lalu dipergunakan juga didokumentasikan, diklasifikasikan, dihitung, dicatat dan dilaporkan.
3. Saat Menghasilkan Uang – Menghasilkan uang dalam hal ini tentunya bukan berarti mencetak uang. Melainkan mulai dari proses produksi (untuk manufaktur) atau aktivitas pembuatan jasa untuk kemudian dijual kepada konsumen dan pelanggan, hingga terbayar—uang dihasilkan. Semua proses ini juga didokumentasikan, lalu diukur, dicatat dan dilaporkan oleh bagian akuntansi.
Semua proses yang dijalankan oleh bagian akuntansi inipun bersiklus, mengikuti siklus keuangan perusahaan.
Tidak seperti aktivitas di keuangan yang tidak menggunakan standar tertentu, di bagian akuntansi semua aktivitas dilakukan berdasarkan standar akuntansi tertentu—sesuai dengan wilayah yurisdiksinya. Misalnya, para akuntan di Indonesia menggunakan PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan) yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI) dan disyahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia. Untuk tingkat global, para akuntan menggunakan standar keuangan global, International Accounting Standard (IAS), yang teknis pelaporannya saat ini menggunakan apa yang disebut dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) buatan International Accounting Standard Board (IASB) yang berbasis di London (Inggris).
Penggunaan standar menjadi sangat krusial di wilayah akuntansi, tiada lain karena adanya banyak pihak yang berkepentingan. Bukan hanya untuk internal manajemen perusahaan itu sendiri, tetapi juga untuk pihak-pihak di luar perusahaan (pemerintah, kreditur dan investor termasuk pemegang saham). 
Sehingga secara keseluruhan, dibandingkan dengan bagian keuangan, jelas bagian akuntansi sifatnya lebih teknis. Itu sebabnya menjadi lebih kompleks dan rumit.
Batas antara keuangan dan akuntansi akan semakin jelas terlihat saat nanti (di tulisan lain) saya membahas mengenai: siapa saja pemain yang ada di keuangan dan akuntansi dan apa saja pernanannya? Siapa pemain utama (eksekutifnya)? Siapa di level manajerialnya? Silahkan nantikan dan ikuti tulisan-tulisan berikutnya di JAK Read More...

Akuntansi adalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi mengakibatkan terjadinya perluasan pada semua kegiatan bidang usaha. Perluasan kegiatan usaha mengakibatkan pencatatan dan standar akuntansi semakin berkembang.
Perkembangan tersebut mempengaruhi pengertian akuntansi itu sendiri. Oleh karenanya, pengertian akuntansi bergantung dari sudut mana kita melihatnya.
  1. Dipandang dari sudut fungsinya
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang penting sebagai alat penilaian jalannya perusahaan. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkepentingan atas informasi tersebut dapat membuat pertimbangan-pertimbangan agar dapat mengambil keputusan yan tepat.
  1. Dipandang dari sudut kegiatannya
Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi.
Pengertian akuntansi berdasarkan kedua sudut pandang tersebut ternyata hampir sama denganm definisi akuntansi menurut American Accounting Association yang diterjemahkan sebagai berikut:
“Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.”
Pengertian akuntansi bila dipandang dari sudut kegiatannya adalah meliputi proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian laporan mengenai transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode diproses dalam beberapa tahap kegiatan yang merupakan suatu siklus.
     
Siklus yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan dinamakan siklus akuntansi. Siklus akuntansi tersebut mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
  1. Pengidentifikasian
  2. Pencatatan
  3. Penggolongan
  4. Pengikhtisaran
  5. Penyusunan Laporan
Read More...

Mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Saat ini sudah masuk di bulan september 2011. Sebentar lagi bulan desember akan di adaakan tutup buku tahunan dan pada bulan Maret 2012. Salah satu kesibukkan Wajib Pajak Orang Pribadi (OP) adalah mempersiapkan untuk pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tahun 2011 bagi kita yang sudah mempunyai NPWP, tentu saja NPWP orang pribadi. Batas waktu penyampaian SPT PPh OP tahun 2011 adalah tanggal 31 Maret 2011. Pada tanggal tersebut, SPT sudah harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat WP terdaftar.

Bagaimaana cara mengisi SPT Tahunan PPh OP? Menurut Kantor Pelayanan Pajak, pengisian SPT tersebut sebenarnya cukup mudah. Tapi apakah betul mudah. Sudah beberapa kali, saya mendapatkan pertanyaan tentang bagaiamana cara mengisi SPT dan SPT mana yang harus saya pakai. Bahkan dulu pernah diberikan kesempatan untuk membagi ilmu tata cara pengisian SPT Tahunan untuk karyawan dan dosen di sebuah perguruan tinggi, tapi kebanyakan mereka beranggapan mengisi SPT itu sulit. Banyak juga tetangga yang menanyakan yang mana yang harus diisi, karena ternyata mereka mendapatkan beberapa jenis formulir SPT.


Melalui tulisan ini saya ingin membagi “ilmu” tentang pengisian SPT Tahunan.


SPT Tahunan PPh OP ada 3 jenis yaitu Bentuk Formulir 1770SS, Bentuk Formulir 1770S dan Bentuk Formulir 1770. Setiap WP OP harus mengisi salah satu dari ketiga bentuk SPT tersebut . Kemudian sebagai WP OP kita harus mengisi formulir yang mana?

Bentuk Formulir 1770 diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan:
  • dari usaha/pekerjaan bebas yang menyelenggarakan pembukuan atau Norma Penghitungan Penghasilan Neto;
  • dari satu atau lebih pemberi kerja
  • penghasilan lain
Bentuk Formulir 1770S diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan
  • dari satu atau lebih pemberi kerja;
  • dari dalam negeri lainnya; dan/atau
  • yang dikenakan Pajak Penghasilan final dan/atau bersifat final,
Bentuk Formulir 1770 SS adalah bagi Wajib Pajak:
  • yang mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto dari pekerjaan tidak lebih dari Rp60.000.000,00 setahun dan
  • tidak mempunyai penghasilan lain kecuali penghasilan berupa bunga bank dan/atau bunga koperasi.
Mungkin lebih mudahnya adalah sebagai mana saya buat bagan berikut ini:



Cukup mudah bukan menentukan jenis formulir mana yang akan kita pakai dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh OP.

Nah kalau tip-nya supaya mudah dalam pengisisannya adalah sebagai berikut :

Untuk SPT Formulir 1770 SS :
  1. Siapkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dari pemberi kerja (form. 1721-A1 atau 1721-A2
  2. Mulailah mengisi SPT Tahunan sesuai data Anda.
  3. Sajikan harta dan kewajiban sesuai kenyataan yang ada untuk menghindari permasalahan di kemudian hari (buat kertas kerja tersendiri).
Untuk SPT Formulir 1770 S :
  1. Siapkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dari pemberi kerja (form. 1721-A1 atau 1721-A2), bila Anda seorang pegawai.
  2. Siapkan bukti pemotongan pajak yang dilakukan pihak lain berkaitan dengan penghasilan yang pernah Anda diterima seperti Bukti Pemotongan PPh Pasal 23, Bukti Pemotongan Hadiah Undian, dll. apabila ada.
  3. Siapkan bukti pembayaran pajak yang dibayar sendiri (Surat Setoran Pajak atau Tanda Bukti Fiskal Luar Negeri), apabila ada.
  4. Siapkan bukti pembayaran zakat atas penghasilan kepada badan/lembaga amil zakat yang resmi/disahkan pemerintah, apabila ada.
  5. Buatlah rekapitulasi penghasilan selama setahun, baik yang sudah dipotong pajaknya oleh pihak lain atau yang belum.
  6. Mulailah mengisi SPT Tahunan setelah data umumnya terisi.
  7. Pengisian dimulai dari lampiran 1770S-I yang menyajikan penghasilan neto dari pekerjaan dan sumber penghasilan lainnya. Pergunakan data bukti pemotongan dari pihak lain untuk mengisinya.
  8. Isikan juga apabila Anda memiliki penghasilan yang belum dilakukan pemotongan oleh pihak lain.
  9. Ikuti petunjuk dalam formulir SPT yang bersangkutan (dalam setiap lembar bagian bawah terdapat petunjuk yang sangat jelas)
  10. Sajikan harta dan kewajiban sesuai kenyataan yang ada untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.
Untuk SPT Formulir 1770 :
  1. Siapkan/buat catatan penghasilan bruto atau peredaran usaha setiap hari selama setahun, bila Anda diperkenankan menggunakan PENCATATAN.
  2. Temukan tarif prosentase norma penghitungan penghasilan neto untuk jenis usaha Anda, misal: usaha salon di Yogyakarta ditetapkan tarifnya 28%, hal ini berarti penghasilan neto (laba bersih) usaha salon di Yogyakarta adalah 28% dari peredaran usaha.
  3. Bila menggunakan PEMBUKUAN, siapkan laporan keuangan (Neraca dan Lap. Rugilaba).
  4. Buat perbandingan laporan keuangan dengan tahun yang lalu. Analisis untuk peningkatan/pengurangan yang mencolok.
  5. Buat kertas kerja terlebih dahulu untuk menyesuaikan laporan keuangan versi akuntansi dengan ketentuan perpajakan.
  6. Siapkan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dari pemberi kerja (form. 1721-A1 atau 1721-A2), bila Anda kebetulan juga seorang pegawai.
  7. Siapkan bukti pemotongan pajak yang dilakukan pihak lain berkaitan dengan penghasilan yang pernah Anda diterima seperti Bukti Pemotongan PPh Pasal 23, Bukti Pemotongan Hadiah Undian, dll., apabila ada.
  8. Siapkan bukti pembayaran pajak yang dibayar sendiri (Surat Setoran Pajak atau Tanda Bukti Fiskal Luar Negeri), apabila ada.
  9. Siapkan bukti pembayaran zakat atas penghasilan kepada badan/lembaga amil zakat yang resmi/disahkan pemerintah, apabila ada.
  10. Buatlah rekapitulasi penghasilan selama setahun, baik yang sudah dipotong pajaknya oleh pihak lain atau yang belum.
  11. Buat juga biaya-biaya yang berkenaan dengan perolehan penghasilan tersebut.
  12. Mulailah mengisi SPT Tahunan setelah data umumnya terisi.
  13. Pengisian dimulai dari lampiran 1770-I yang menyajikan penghitungan penghasilan neto. Isikan data laporan rugilaba pada lampiran 1770-I halaman 1 bila Anda menggunakan PEMBUKUAN. Bila tidak, Anda dapat melanjutkan pada halaman 2.
  14. Pergunakan data bukti pemotongan dari pihak lain untuk mengisi penghasilan yang diperoleh dari luar usaha/pekerjaan bebas.
  15. Isikan juga apabila Anda memiliki penghasilan yang belum dilakukan pemotongan oleh pihak lain.
  16. Ikuti petunjuk dalam formulir SPT yang bersangkutan (dalam setiap lembar bagian bawah terdapat petunjuk yang sangat jelas sumber angka dan ditujukan kemana)
  17. Sajikan harta dan kewajiban sesuai kenyataan yang ada untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.
Adapun teknis pengisiannya, tinggal ikuti saja petunjuk pengsisiannya. Anda bisa sekalian minta buku petunjuk pengisian SPT Tahunannya ke Kantor Pelayanan Pajak. Saya yakin kalau kita ikuti buku petunujuknya tersebut kita akan dengan mudah bisa mengisikannya. Read More...

PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK LEASING

PERLAKUKAN AKUNTANSI OLEH PENYEWASesuai dengan PSAK Nomor 30 (Revisi 2007), kejadian-kejadian yang terjadi di perusahaan setelah diidentifikasi barulah dilakukan pencatatan. Berikut ini akan dijelaskan cara memperlakukan transaksi yang terjadi menurut PSAK Nomor 30 (Revisi 2007). Perlakuan akuntansi menurut PSAK Nomor 30 (Revisi 2007) berbeda untuk setiap jenis transaksi sewa.
1. Sewa Pembiayaan (capital lease)Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, apabila nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ini dilakukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan untuk perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah suku bunga implisit dalam sewa, apanila dapat ditentukan. Namun apabila tidak dapat ditentukan, maka digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremenetal lessee. Biaya langsung awal sewa ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Capital lease akan menimbuulkan beban penyusutan untuk aset yang dapat disusutkan dan beban keuangan dalam setiap periode akuntansi. Kebijakan penyusutan harus konsisten dengan aset yang dimilki sendiri dan perhitungan penyusutan harus berdasarkan PSAK. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan harus disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antar periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Penyajian dan pengungkapan yang berkaiutan dengan capital lease harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut :
  1. jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal neraca;
  2. rekonsiliasi antaar total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal neraca, dengan nilai kininya. Lesee juga harus mengungkapkan total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal neraca, dan nilai kininya untuk setiap periode sampai dengan satu tahun, lebih dari satu tahun sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun;
  3. rental kontijen yang diakui sebagai beban pada periode tersebut;
  4. total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut di masa depan dari sewa lanjut yang tidak dapat dibatalkan pada tanggal neraca;
  5. penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material, yang meliputi, tapi tidak terbatas pada hal berikut :
    - dasar penentuan uang rental kontijen;
    - ada tidaknya klausul-klausul opsi perpanjangan/pembelian dan ekskalasi beserta syarat-syaratnya; dan
    - pembatasan dalam perjanjian, misalnya yang terkait dengan dividen, tambahan utang dan sewa-lanjut;
2. Sewa Operasi (Operating Lease)Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
Penyajian dan pengungkapan yang berkaitan dengan operating lease harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut :
  1. total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode sampai dengan satu tahun, lebih dari satu tahun sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun;
  2. total pembayaran sewa-lanjut minimum masa depan, yang dihitung pada tanggal neraca, yang diperkirakan akan diterima dalam kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan;
  3. pembayaran sewa dan sewa-lanjut yang diakui sebagai beban periode berjalan dengan pengungkapan terpisah untuk masing-masing jumlah pembayaran minimum sewa, rental kontijen, dan pembayaran sewa-lanjut;
  4. penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material, yang meliputi, tapi tidak terbatas pada hal berikut :
    - dasar penentuan uang rental kontijen;
    - eksistensi & persyaratan utk memperbarui perjanjian atau opsi pembelian dan klausul ekskalasi; dan
    - pembatasan dalam perjanjian, misalnya yang terkait dengan dividen, tambahan utang dan sewa lanjutan;
PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN SEWA
1. Sewa Pembiayaan (Capital Lease)

Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembeiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.
Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau dalam suatu kelompok yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual), maka aset tersebut diperlakukan sebagai berikut:
  1. disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan daripada penggunaan lebih lanjut;
  2. diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut; dan
  3. diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan evaluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset;
Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi atas penjualan pada suatu periode sesuai kebijakan entitas atas penjualan biasa. Jika tingkat bunga ditentukan secara artifisial terlalu rendah, laba penjualan dibatasi sebesar laba apabila menggunakan tingkat bunga pasar. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lessor pabrikan atau dealer sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai beban ketika laba penjualan diakui.
Hal-hal yang diungkapkan dalam sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
  1. rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal neraca. Selain itu lessor mengungkapkan investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal neraca untuk setiap periode sampai dengan satu tahun, lebih dari satu tahun sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun;
  2. penghasilan pembiayaan tangguhan;
  3. nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai laba lessor;
  4. akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum;
  5. rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan; dan
  6. penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material;
2. Sewa Operasi (Operating Lease)Dalam sewa oparsi, lessor menyajikan aset di neraca sesuai sifat aset tersebut. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu di mana manfaat penggunaan aset sewaan menurun.
Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
Penyusutan aset sewaan harus dilakukan secara konsisten dengan kebijakan penyusutan normal aset sejenis, dan penyusutan dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK.
Hal-hal yang terkait dengan sewa operasi yang harus diungkapkan oleh lessor adalah sebagai berikut :
  1. jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode sampai dengan satu tahun, lebih dari satu tahun sampai lima tahun, dan lebih dari lima tahun;
  2. total rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan; dan
  3. penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor;
Read More...

Akuntansi Minyak dan Gas

Akuntansi minyak dan gas (oil and gas accounting) merupakan bagian dari akuntansi yang mempunyai perbedaan dengan akuntansi untuk perusahaan manufaktur. Meskipun perusahaan minyak dan gas merupakan bagian dari perusahaan manufaktur juga, namun dikarenakan sulitnya memperoleh tambang minyak, maka akuntansinya menjadi berbeda. Eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berhasil dan dapat gagal. Sifat inilah yang menyebabkan Akuntansi minyak dan gas dibagi dalam dua metode , yaitu Full Cost method dan Successfull effort.
Penjelasan singkat Metode akuntansi dalam Akuntansi Minyak dan gas:
1. Metode Full Cost, merupakan metode dimana semua biaya eksplorasi baik eksplorasi berhasil maupun eksplorasi yang gagal menghasilkan cadangan minyak akan diakumulasi sebagai kekayaan minyak dan akan dideplesi sesuai dengan jumlah yang diproduksi
2. Metode Successfull effort, merupakan metode dimana biaya eksplorasi yang berhasil memperoleh cadangan minyak saja yang akan dikelompokkan dalam kekayaan minyak, sedangkan biaya ekplorasi yang tidak menghasilkan cadangan minyak atau gagal tidak akan dimasukkan dalam kekayaan minyak. Biaya eksplorasi yang gagal menghasilkan cadangan minyak ini akan diakumulasi sebagai biaya periode. Read More...

Sekilas Akuntansi Leasing


Perlakuan akuntansi untuk lease operasi (Operating Lease) tidak menimbulkan kesulitan untuk pencatatannya dan secara relatif cukup sederhana. Pembayaran sewa harus dibukukan sebagai beban dalam perhitungan rugi-laba segera setelah pembayaran dilakukan atau setelah timbul kewajiban untuk membayar.

Apabila pembayaran sewa dilakukan dengan jumlah yang berbeda- beda setiap periodenya pembebanannya sebagai lease (lease expense) ke setiap periode harus tetap dilakukan berdasarkan metode garis lurus yaitu membebankan jumlah sewa yang sama besar setiap periode, kecuali bila dasar sistematis dan rasional lain merupakan cara yang timbul dari aktiva leasing. Dalam hal seperti ini kita perlu menciptakan aktiva yang dibayar di muka atau utang tergantung pada struktur jadwal pembayaran. Tetapi perlu diperhatikan, bahwa dalam operating Lease tidak terdapat  pengakuan aktiva yang dilease pada neraca lease, karena makna ekonomis transaksi leasing hanya semata-mata sebagai suatu sewa. 

Sebagai contoh pencatatan Operating Lease oleh Lessee misalnya PT. Mutiara pada tanggal 1 Januari 1988 menyewa suatu aktiva untuk jangka waktu 5 tahun dengan uang sewa tahunan sebesar Rp 4.000.000,- sewa ini memenuhi kriteria sebagai Operating Lease. Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran setiap tahunnya adalah sebagai barikut: 

 Biaya Sewa        Rp 4.000.000,-
Kas                Rp 4.000.000,-
 
Apabila transaksi leasing merupakan Capital lease maka lessee harus mencantumkan aktiva lease pada sisi aktiva dan hutang Lease pada sisi pasiva. Besarnya aktiva dan hutang yang mencantumkan adalah mana yang lebih rendah antara harga pasar aktiva atau nilai tunai pembayaran sewa minimum selama jangka waktu  sewa yang dihitung pada awal jangka waktu sewa (tidak termasuk Executory cost seperti pajuk, asuransi dan biaya pemeliharaan). Harga pasar aktiva adalah harga pasar pada awal masa lease, sedangkan tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskontokan pembayaran lease adalah angka yang lebih rendah antara  incremental borrowing rate dengan  implicit interest rate. IncrementaI borrowing rate adalah tingkat bunga yang harus ditanggung lessee seandainya ia mau menambah hutangnya untuk membeli aktiva yang bersangkutan, sedangkan implicit rate adalah tingkat keuntungan yang diperoleh lessor dengan memberi jasa leasing tersebut.

Metode Depresiasi terhadap Aktiva lease harus dilakukan sesuai dengan metode depresiasi yang dipilih perusahaan untuk mendespresiasi aktiva sejenis, sebagai periode depresiasi dapat digunakan taksiran umur ekonomis atau masa lease, tergantung kriteria mana yang terpenuhi shingga transaksi lease harus dikapitalisasi. Jika yang terpenuhi adalah kriteria a atau b, maka periode depresiasi adalah umur ekonomis aktiva. Jika yang memenuhi adalah kriteria c atau d, maka periode depresiasi adalah jangka waktu lease (masa lease). Selama masa lease hutang lease dikurangi dengan metode bunga dan sebagai pengembalian pokok pengalaman.

Untuk memberi gambaran mengenai perlakuan akuntansi terhadap carital lease berikut ini disajikan sebuah kasus, dimana sebuah perusahaan kontraktor PT. Berlian, mendapat alat berat dengan mamperoleh pembiayaan dari sebuah perusahaan leasing. Berikut adalah ringkasan kontrak leasing
tersebut.
  1. Peralatan yang dibiayai adalah 5 unit buldozer dengan harga jual dari PT. DD, termasuk ongkos angkutnya, sebesar Rp 418.312.750,- umur ekonomis peralatan ditaksir selama 5 tahun. Tetapi jika hanya digunakan 3 tahun ditaksir peralatan tersebut akan laku dijual sebesar 40 % dari harga beli. Oleh PT. KK peralatan semacam ini biasa didepresiasi dengan metode declining balance dengan tarif 25 % per tahun.  
  2. Total lessor's cost adalah sebesar Rp 418.312.750,- yaitu total sama yang disediakan oleh lessor. Bila lessee mencari dana sejumlah itu dengan kredit bank, maka ia harus menanggung bunga sebesar 1,7 % per bulan. (tingkat bunga ini disebut incremental borrowing rate).
  3. Masa lease adalah 36 bulan, yaitu sejak tanggal 30 Maret 1987 sampai 30 Maret 1990.
  4. Pembayaran lease adalah sebesar Rp 14.487.000,- per bulan, yang harus dibayar lessee mulai tanggal 30 Maret 1987 (pada awal masa lease).
  5. Pada awal masa lease, lessee harus menyetor security deposit  sebesar 10 % dari total lessor's cost atau sebesar Rp 41.831.000 Security deposit tersebut berada di tangan lessor selama masa lease sebagai jaminan atas semua kewajiban lessee.
  6. Semua kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk pengoperasian peralatan harus dipenuhi oleh lessee. Lessee harus memelihara dan memperbaiki perlatan yang bersangkutan dengan menaggung biayanya sendiri. Lessee menanggung semua resiko atas kerugian atau kerusakan
    yang timbul pada peralatan. 
  7. Selama masa lease, lessee harus mengasuransikan peralatan tersebut dan menanggung semua biayanya 
  8. Lessee setuju bahwa untuk kepentingan pajak, lessor berhak mendepresiasi peralatan tersebut.
  9. Setelah masa lease berakhir, lessee berhak membeli peralatan tersebut seharga Rp 41.831.000,- (sama dengan bessarnya security deposit). Jadi bila selama masa lease, security deposit tidak terpakai untuk melunasi tunggakan pembayaran lease, maka pada akhir masa lease, lease darat membeli peralatan tersebut dengan security deposit yang telah
    dibayarnya. 
Perlakuan Akuntansi 
 
Transaksi di atas adalah transaksi yang disebut direct lease, karena lessor membiayai langsung pembelian aktiva tetap yang dilakukan oleh lessee. Untuk menentukan perlakuan akuntansinya, pertama-tama kontrak tersebut harus diteliti untuk melihat apakah ada kriteria kapitalisasi yang terpenuhi:

a.  Kriteria I
Dalam kontrak tidak terdapat ketentuan yang menyatakan bahwa hak atas peralatan yang dilease berpindah ke tangan lessee pada akhir masa lease. Dengan demikian kriteria I tidak terpenuhi.

b.  Kriteria II
Dalam kontrak disebutkan bahwa pada akhir masa lease, lessee berhak membeli peralatan tersebut, dengan harga Rp 41.831.000 sedangkan pada saat itu ditaksir harganya adalah sebesar 
Rp. 167.325.100,- (25 % dari harga beli). Berarti lessee berhak membeli peralatan yang bersangkutan dengan harga yang sangat murah, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa lessee tidak perlu mengeluarkan uang lagi karena harga belinya adalah tepat sebesar security deposit yang telah dibayarnya. Dengan demikian kriteria II terpenuhi.

c.  Kriteria III
Taksiran umur ekonomis aktiva yang bersangkutan adalah 5 tahun, sedangkan masa lease 3 tahun. Jadi masa lease adalah 60 % dari umur ekonomis aktiva (kurang dari 70 %), sehingga kriteria III tidak terpenuhi.

d.  Kriteria IV
Untuk menguji kriteria IV ini perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
  1. Menghitung lessor's implicit interest rate;
  2. Membandingkannya dengan lessee's incremental borrowing rate. Yang lebih rendah digunakan untuk mendiskontokan semua pengeluaran yang dilakukan lessee selama masa lease.
  3. Nilai sekarang dari pengeluaran lessee tersebut kemudian dibandingkan dengan harga pasar aktiva (harga jual dari dealer) .
Implicit interest rate adalah tingkat keuntungan lessor, atau tingkat bunga yang menyamakan r1ilai sekarang dari semua penerimaan lessor dengan pengeluarannya. Pengeluaran lessor adalah Rp 418.312.750,- sedangkan penerimaan Rp 41.813.000,- dan Rp 14.847.000,- diterima pada awal masa lease, Rp 14.847.000,- selama 35 bulan berikutnya. Dengan demikian implicit interest rate
dicari dengan persamaan sebagai berikut: 

413312.750  = 41.813.000 + 14.847.000 +
  35
  \ 14.847.000.
  /    (1+i)n
n = 1
Dari persamaan di atas didapati i = 2,1667%, yang berarti implicit interest rate lebih tinggi dari pada incremental borrowing rate (1,7 %), sehingga yang terakhir ini digunakan untuk mencari nilai sekarang dari semua pengeluaran yang dilakukan lessee (NSPL) :
 
NSpl = 41.831.750 + 14.847.000 + 14.847.000
 35
          1         
   (1 + 1.7 %)

n = 1
   = Rp 445.906.952,-

Jumlah ini merupakan 107 % dari harga pasar aktiva pada awal masa lease, sehingga kriteria IV terpenuhi. Karena ada dua kriteria yang terpenuhi, maka transaksi leasing tersebut harus diperlakukan sebagai capital lease.

Perlakuan Akuntansi Pada Awal Kontrak 


Karena harga aktiva lebih rendah dari pada NSpl, maka yang dicantumkan sebagai aktiva adalah sebesar harga pasar aktiva, sehingga pada awal masa lease dibuat jurnal sebagai berikut:

Peralatan -leasing    Rp 418.312.750,-
Hutang jangka panjang-leasing     Rp 418.312.750,-

Untuk mencatat pembayaran security deposit dibuat jurnal:


Security Deposit    Rp 41.831.000,-
Kas / Bank        Rp 41.831.000,-
Perlakuan Akuntansi Pembayaran Lease 
 
Pembayaran lease dianggap sebagai angsuran hutang lease dan pembayaran bunga, dan dipecah dengan metode bunga majemuk. Jurnal yang dibuat pada saat pembayaran lease adalah sebagai berikut: 


Pembayaran pertama (pada awal masa lease) : 



Hutang Jangka Panjang-Leasing              Rp 7.446.401.-
Biaya Bunga -Leasing                Rp 7.244.016,-
Kas/Bank  Rp 14.847.000
Pembayaran ke-tiga
Hutang Jangka Panjang-Leasing               Rp 7.602.984,-
Biaya Bunga-Leasing                  Rp 7.244.016,-
Kas/Bank                                             Rp 14.847.000
Jurnal seperti ini dibuat setiap bulan pada saat pembayaran lease sebesar Rp 41.841.000,- setiap pembayaran lease dipecah menjadi dua, yaitu sebagai pelunasan hutang lease dan sebagai biaya bunga. Bagian yang merupakan biaya bunga makin lama makin kecil karena saldo hutang lease juga semakin kecil.

Perlakuan Akuntansi Beban Depresiasi 

 
Karena PT. KK biasa mendepresiasi peralatan seperti ini dengan metode declining balance dengan tarif 25 %, maka metode tersebut juga harus diterapkan pada aktiva leasing. 



Depresiasi tahun pertama :
25 % x Rp 418.312.750  = Rp 104.578.188,-
Depresiasi Peralatan-Leasing     Rp 104.578.188
Akumulasi Depr. Peralatan -Leasing    Rp 104.578.188
 
Depresiasi tahun ke-Dua :
25 % x (Rp 418.312.750 -Rp 104.578.188) = Rp 78.433.640,-
Depresiasi Peralatan-Leasing  Rp 78.433.460,-
Akumulasi Depr. Peralatan-Leasing      Rp 78.433.460,-

Jurnal untuk tahun-tahun selanjutnya dibuat sama dengan cara di atas, yaitu
Nilai Buku Peralatan Leasing.
Read More...